Selasa, 11 Oktober 2016

Rumah yang Sakit

 

Bukan sebuah tempat untuk menampung pasien.

Bukan juga sebuah tempat untuk menyembuhkan.
Tapi rumah ini berbeda.
Hanya, beda saja.
Tak seperti rumah lainnya.


Rumah ini rapuh, tak kuat.
Rumah ini sepi, tak bising.
Rumah ini kaku, tak fleksibel.


Ya, rumah yang seharusnya menjadi tempat untuk kembali tak lagi seperti itu rasanya.
Rasanya sudah hambar.
Tak ada lagi esensi rumah didalamnya.

Isi rumah tersebut tak lengkap.
Bukan soal perabotannya.
Tapi tak lengkap karna tak ada siapapun jadi alasan untuk kembali.


Kenapa kau butuh alasan?
Pulang saja, tak bisa kah?


Rumah itu tak lengkap karna rasa kekeluargaannya yang kurang.
Rumah itu tak lengkap karna rasa kasih sayangnya yang pudar.
Rumah itu tak lengkap karna tak pernah lagi terdengar canda-gurau.
Rumah itu tak lengkap karna tak ada ritual makan bersama ketika malamnya.


Bisakah itu disebut rumah?

Ah….sepertinya Rumah Sakit lebih terasa esensinya daripada Rumah Yang Sakit.

Tak hanya rumah nya yang sakit, tapi penghuninya pun juga sakit.



Note : kalau ada waktu luang mungkin akan dibuat cerpennya, hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar