Resensi Buku Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan
Karangan Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed.
Bagian 1
(Pendahuluan)
Sebagai tugas profesional yaitu
untuk membantu dan memudahkan mahasiswa untuk belajar. Tugas menagajar,
meneliti dan pengabdian harus dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab. Banyak
tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan tugas tersebut. Tantangan
pertama ialah dosen dituntut untuk inovatif, untuk melaksanakannya dosen perlu
menguasai materi, strategi, media, dan mengembangkan evaluasi. Kedua, dosen
dituntut untuk melakukan desimilasi hasil-hasil penelitiannya. Semua hasil dari
penelitian tersebut akan di paparkan dalam forum ilmiah, seminar, simposium,
dll.
Pertanyaannya adalah apakah semua
dosen memiliki waktu luang atau lebih untuk mengerjakan penelitian ini? Buku
ini hadir untuk membantu para dosen atau pembaca lainnya untuk dipakai dan
sebagai bahan rujukan.
Bagian 2 (Pengetahuan
dan Pendekatan Ilmiah)
Pengetahuan
yang kita peroleh boleh jadi berasal dari pengalaman pribadi kita snediri,
apakah itu berkaitan engan objek atau benda dan peristiwa-peristiwa yang ada
disekitarnya. Pengertian pengetahuan (knowledge) itu sendiri adalah segala
sesuatu yang telah dikenali atau diketahui dan kesimpulan yang ditarik berhungan
dengan hal-hal yang dikenali manusia.
A. Defenisi Ilmu Pengetahuan
Cohen, dkk.
(2007) menyatakan pengetahuan adahal hal terdekat yang biasa kita kenali dalam
hidup dan disebut common-sense knowing.
Dalam bahasa Inggris disebut knowledge
yang bisa diartikan pemahaman (understanding) atau sesuatu yang kita pahami dan
kita kenali.
B. Metode Pengetahuan
Menurut
Dewey ada 4 cara pokok dalam proses ilmiah 1) identifikasi suatu masalah; 2)
perumusan hipotesis; 3) penalaran dan deduksi; dan 4) verifikasi, modifikasi,
atau penolakan hipotesis. Ketika dihadapi dengan suatu masalah kita akan
mencari jawaban, dan jawaban yang diterima masih bersifat sementara atau
tentatif. Hipotesis dilakukan guna usaha dalam mendapatkan jawaban dan
selanjutnya metode bernalar, ini berguna untuk memberikan gambaran bahwa
masalah tersebut didukung oleh teori yang ada. Teori yang ada didalamnya ada
data yang harus dianalisis. Kita memverifikasi hipotesis apakah diterima atau
ditolak semua bergantung kepada data yang dianalisis tersebut.
C. Sumber-Sumber Pengetahuan
Menurut Ay,
jacobs & Sorensen (2010) mengelompokkan menjadi 5 : 1) Pengalaman; 2)
Otoritas; 3) Penalaran Deduktif; 4)
Penalaran Induktif; dan 5) Pendekatan Ilmiah
1.
Pengalaman
(Experience)
Pengalaman
seseorang bisa dijadikan pelajaran yang bisa diambil manfaatnya. Tapi, ini
tidak cukup efektif untuk memecahkan sebuah masalah hanya dari pengalaman
pribadi seseorang saja karena setiap pengalaman yang dialami berbeda jadi tidak
bisa dijadikan acuan kebenaran.
2.
Kewenangan
atau Otoritas (Authority)
Wewenang yang
dimiliki seseorang bisa menjadi acuan kita dalam menyelesaikan masalah karena
mereka yang pada bidang ahlinya akan lebih mengerti dibandingkan kita. Misal,
masalah inflasi atau deflasi kita bisa meminta pendapat dari para ekonom.
3.
Berpikir
Deduktif (Deductive Thinking)
Berpikir dengan
cara seperti ini adalah dengan memikirkan hal-hal yang khusus dengan
menggunakan logika tertentu.
4.
Berpikir
Induktif (Inductive Thinking)
Berpikir secara
induktif adalah berdasarkan pada pengamatan dan turun ke lapangan langsung,
observasi dan sebagainya. Dalam berpikir induktif kita tidak bisa melihat sisi
luarnya saja tapi detail terkecil pun harus diamati.
5.
Berpikir
Ilmiah (Scientific Thinking)
Pendekatan ilmiah
menuntut langkah-langkah secara sistematis, objektif, terukur, termati, dan
analisis yang kita identifikasi sebagai ciri-ciri pendekatan ilmiah.
D. Pendekatan Ilmiah Dalam Proses Penelitian
Pendekatan
ini bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang signifikan. Dan hasil
penelitian ini berlandaskan data atau fakta yang akurat untuk dianalisis
sebagai wahana keputusan. Keputusan sudah diambil maka ditarik kesimpulan.
E. Karakteristik Proses Penelitian
Karakteristik daripada proses
penelitian ini dikategorikan menjadi 5, meliputi : 1) Sistematis; yang berarti mengikuti pola urutan, 2) Logis; hasil penelitian tidak hanya
dideskripsikan begitu saja tetapi harus diterjemahkan dengan logika kita, 3) Empiris; pengumpulan data dalam
penelitian, 4) Reduksi;
menerjemahkan realitas empiris kearah yang lebih konseptual dan abstrak, dan 5) Replikasi; pengulangan. Maksudnya
ialah penelitian tersebut dapat di transmisi dan diulang.
F. Pertimbangan-Pertimbangan Dalam Proses
Penelitian
Agar penelitian ini tidak
melanggar etika kita perlu memerhatikan hal-hal berikut
1. Hak Privasi atau Nonpartisipasi
Peneliti harus merahasiakan dan menyembunyikan
identitas, termasuk informasi apa saja yang terkait dengan penelitiannya.
2. Hak Tidak Disebut Nama
Ada 2 cara yang digunakan. Pertama, peneliti suka membuat data kelompok dibandingkan
tunggal. Kedua, subjek yang dijadikan dari bagian penelitian dikategorikan
kedalam nomor atau angka.
3. Kerahasiaan
Angket yang telah diisi dijaga, dengan tidak
memberitahukan kepada orang lain.
4. Meminta Pertanggungjawaban Peneliti
Peneliti harus memastikan bahwa partisipan tidak merasa terganggu dan
menyembunyikan tujuannya sebelum mereka melengkapi tes atau angket.
G. Langkah-Langkah Proses Penelitian
1. Identifikasi dan Menentukan Masalah
Hal pertama yang dilakukan adalah menyediakan teori lalu
peneliti memilih topik yang akan di teliti. Topik yang telah dipilih tersebut peneliti
memfokuskan pertanyaan lalu mendesain penelitiannya. Setelah itu peneliti
mengumpulkan data yang diperlukan dan menganalisisnya agar hasilnya akurat.
Data yang telah dianalisis di interpretasikan dan akhirnya menyampaikan data
tersbut yang sudah berbentuk laporan.
2. Kajian Pustaka atau Literatur
Dalam memilih rujukan atau acuan atau referensi alangkah
baiknya memilih yang bersifat mutakhir dan akurat. Karna ini salah satu bahan
bagi peneliti untuk menyediakan data-data yang diperlukan.
3. Munyusun atau Merumuskan Hipotesis
Hipotesis hanya diperlukan untuk penelitian korelasional
dan eksperimen. Hipotetsis dilakukan setelah mengadakan kajian lapangan.
Hipotesis ini sendiri juga bisa disebut sebagai jawaban sementara.
4. Identifikasi, Klasifikasi, dan Definisi
Operasional Variabel
Identifikasi variabel ini dilakukan setelah dilakukannya
analisis atau kajian masalah. Variabel diungkapkan secara jelas agar peneliti
mudah melakukan aktivitasnya dan juga memberikan arahan.
5. Rancangan Penelitian
Hal ini dibuat agar peneliti tahu apa yang akan
dilakukannya dan juga menjadi pegangan peneliti untuk melakukan penelitiannya.
6. Penentuan Populasi dan Sampel
Penelitian eksperimen sangat membutuhkan hal ini. Ini
ditetapkan untuk memperoleh dukungan empiris.
7. Pemilihan dan Pengembangan Instrumen
Hal penting selanjutnya adalah pemilihan alat pengumpul
data atau instrumen dan dipilih sesuai dengan tujuan dan tehniknya.
8. Pengumpulan Data
Kegiatan ini harus dilakukan secara hati-hati dan
melalui prosedur-prosedur tertentu.
9. Pengolahan dan Analisis Data
Sama hal nya dengan poin ke 8. Harus dilakukan secara
teliti agar keputusan dan kesimpulan yang diambil akurat.
10. Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian
Langkah ini menuntut perhatian dan keseriusan peneliti
dari setiap hasil olahan data yang diperolehnya.
11. Penyusunan Laporan Penelitian
Ini terkait dengan semua materi yang telah dikumpulkan
dari awal hingga akhir. Dan ini juga bukti dan tanggung jawab dari si peneliti.
Bagian 3 (Hakikat
Penelitian Pendidikan)
Penelitian
atau riset adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban
terhadap permasalahan atau fenomena yang kita hadapi.
A. Batasan Penelitian
Usaha yang dilakukan peneliti
memiliki batasan-batasan. Sesuai yang dikatakan Vockell & Asher (1995)
penelitian ilmiah bukanlah persoalan kepastian. Hal ini adalah sebuah proses
menjalankan tuntunan yang memungkinkan kita semankin memperluas dan tepat
melakukan generalisasi tentang fenomena yang menjadi perhatian kita.
B. Penelitian Ilmiah
Tujuan penelitian ini bukanlah
semata hanya mencari kepastian. Tapi bertujuan juga mencara berbagai jawaban
dari suatu masalah yang terjadi di masyarakat atau masalah laboratoris.
Penelitian ini juga bertujuan agar kita bisa menerapkan berbagai cara untuk
suatu masalah yang kita hadapi sehari-hari
C. Peranan Penelitian Pendidikan
Penelitian
pendidikan memiliki peranan. Peranan tersebut dibagi menjadi 3 :
-
Mendeskripsikan
Pendeskripsian dilakukan agar informasi yang akan
disajikan menjadi jelas dan menghasilkan informasi secara statistik yang dapat
dipakai sebagai pijakan ilmiah.
-
Memprediksi
Ini bertujuan untuk memprediksi hal apa yang akan
terjadi saat itu. Prediksi juga dilakukan secara logis agar hasilnya juga
akurat.
-
Meningkatkan
atau Memperbaiki
Penelitian yang telah dilakukan sebaiknya di tingkatkan
dan diperbaiki agar lebih mudah dipahami orang lain dan bisa diterima diseluruh
lapisan masyarakat.
-
Menjelaskan
(Eksplanasi)
Penjelasan yang diberikan peneliti dianggap sudah mencakup
ketiga pengetahuan diatas. Para peneliti membuat kerangka tentang serangkaian
fenomena yang dikaji.
D. Paradigma Penelitian :
Kuantitatif-Kualitatif
Kedua
cara penelitian ini memiliki sisi lebih dan kurangnya. Tetap saja keduanya bisa
dipakai tetapi pada penelitian tertentu.
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatof adalah perhitungan ilmiah berasal
dari masyarakat atau penduduk yang menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei
dalam menentukan frekuensi dan persentase. Sederhananya, penelitian ini
berkaitan dengan angka atau numerical dan
didasari dengan fakta atau bukti-bukti.
2. Tipe-Tipe Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif memiliki 2 tipe, meliputi :
a.
Penelitian eksperimen
Peneliti mengkaji tentang dampak, pengaruh, dan juga
efek dari manipulasi atau perlakuan secara sistematis dari variabel 1 ke
variabel lainnya.
b.
Penelitian non-eksperimen
Penelitian dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan suatu
keadaan, peristiwa, objek yang terkait dengan variabel yang bisa dijelaskan
dengan angka atau kata-kata
3.
Paradigma
Post-Positivistik: Penelitian Kualitatif
Penelitian jenis
ini menggunakan suatu sistem keyakinan. Juga memiliki unsur-unsur
reduksionistik,logik, tekaanan pada pengumpulan data empirik, orientasi
sebab-akibat, dan bersifat diterministik.
Tujuan penelitian
kualitatif konstruktivistik ingin mendasarkan atau mengandalkan pada
kemungkinan-kemungkinan pandangan partisipan atau informan sebanyak-banyaknya.
Penelitian partisipatori atau advokasi perlu melibatkan tindakan untuk
melakukan perbaikan yang mungkin mengubah kehidupan partisipan.
Penelitian
pragmatisme memiliki banyak format atau bentuk yang memfokuskan pada hasil
penelitian, yaitu tindakan, situasi dan konsekuensi atau akibat dari
penelitian. Penelitian ini kebalikan dari post-positivistik.
4.
Batasan
Penelitian Kualitatif
Batasan peneliti
kualitatif mengkaji hal-hal dalam latar alami, untuk mencoba memahami atau
menginterpretasikan masalah yang berkenaan dengan makna yang dimilikinya. Ciri
utama pada penelitian kualitatif terletak pada fokus penelitian.
5.
Karakteristik
Penelitian Kualitatif
Menurut LeCompte
& Schensual, Hatch, Marshall and Rosman mengemukakan karakteristik penelitian kualitatif : 1)
Latar alami, 2) Peneliti sebagai instrumen kunci, 3) Sumber data banyak atau
jamak, 4) Analisis bersifat induktif, 5) Makna menurut partisipan, 6) rancangan
bersifat sementara, 7) cara pandang teoretik, 8) Penelitian interpretatif dan
9) Pertimbangan holistik
6.
Jenis-Jenis
Penelitian Kualitatif
-
Studi
Kasus
Bertujuan ingin mendapatkan gambaran (deskripsi) dan
pemahaman secara mendalam (detail) tentang keseluruhan (kasus).
-
Etnografi
Merupakan suatu kajian yang mendalam mengenai prilaku
yang terjadi secara lamai atau natural dalam suatu kelompok sosial atau budaya
tertentu. Para peneliti pendidikan menggunakan etnografi untuk mempelajari
bagaimana pengalaman belajar yang terjadi atau dialami oleh para siswa disuatu
sekolah.
-
Penelitian
Sejarah (Historical Research)
Pada dasarnya menganalisis terhadap dokumen, catatan,
peninggalan (artefak) dan/atau menggunakan wawancara dengan para saksi mata
atau pelaku sejarah. Peneliti harus berkerja dengan cermat dan hati-hati untuk
memperoleh keaslian dokumen.
-
Kajian
Naratif (Narative Inquiry)
Dalam suatu kajian naratif, peneliti mengkaji cerita
yang disampaikan oleh seseorang tentang kehidupannya. Analisis naratif ini
dirujuk dengan menggunakan istilah sebagai cerita kehidupan atau sejarah
kehidupan. Seorang peneliti yang melakukan penelitian atau investigasi,
misalnya refleksi tokoh masyarakat atau pejalan hidup seorang masyarakat.
-
Penelitian
Interpretatif
Tujuannya adalah untuk memahami latar atau pengalaman
yang dialami seseorang atau objek, peristiwa yang ada.
-
Analisis
Isi atau Dokumen
Biasanya analisis ini diawali dengan suatu pertanyaan
yang oleh peneliti yakini bisa dijawab dengan baik melalui mengkaji
dokumen-dokumen.
-
Teori
Dasar (Grounded Theory)
Penelitian ini dirancang untuk mengembangkan suatu
teori fenomena sosial yang dilandasi oleh data lapangan yang dikumpulkan
melalui suatu penelitian.
-
Fenomenologi
(Phenomenonological Studies)
Kajian fenomenologi diawali dengan asumsi bahwa
berbagai realitas sosial berasal dari atau berakar dari sudut pandang subjek.
Dengan demikian, sebuah pengalaman memiliki perbedaan makna bagi setiap orang.
7.
Merancang
Penelitian Kualitatif
Secara umum, rancnagan penelitian adalah
serangkaian proses yang memuat langkah-langkah atau tahap-tahap penelitian. Langkah-langkahnya adalah :
a. Mengidentifikasi Permasalahan atau Fokus
Dapat diawali dengan identifikasi masalah atau sebagian
menyebut konteks masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, pentingnya
penelitian, pembatasan bidang kajian, kajian literatur, metode dan analisis
data yang mencakup subjek, tempat atau situs, peran peneliti, prosedur
penelitian dan seterusnya.
b. Merumuskan Masalah atau Fokus Penelitian
Diawali dengan kajian secara induktif, dan berdasarkan
fenomena yang ada, peneliti menentukan masalah yang paling urgent dan diawali
dengan rumusan masalah secara umum, tunggal, dan oleh sebagian peneliti disebut
sebagai fokus penelitian (general question)
c. Pentingnya Penelitian dan Batasan Masalah
Peneliti kualitatif perlu memfokuskan masalahnya dengan
maksud agar hal yang dikerjakan tidak meluas. Peneliti merumuskan dengan cara
pertanyaan fokus atau central (central question). Ada beberapa saran untuk
membuat perumusan masalah dan tujuan penelitian, salah satunya dengan cara
memilah pertanyaan menjadi 4 jenis, yaitu : 1) Eksplorasi, 2) Eksplanasi, 3)
Deskripsi, dan 4) Emasipatori.
d. Memilih Literatur
Penelitian kualitatif tetap menggunakan landasan
berpikir, dan sifatnya memang induktif. Dalam praktiknya, peneliti kualitatif
memang betindak secara bolak-balik, yaitu berkerja antara “lapangan” dan
“teori” yang ada.
e. Memilih Metode
Memilih metode atau pendekatan sangat tergantung pada
topik masalah atau fokus yang dikaji atau diteliti. Peneliti mengurai apa saja
yang perlu dilakukan berkenaan dengan topik masalah secara detail. Cara memilih
metode : 1) Jenis atau rancangan penelitian, 2) Memilih partisipan atau sample
dan situs, 3) Sampel yang ada (Convenience Samples), 4) Sampel sesuai tujuan
(Purposive Sampling), 5) Sampel bola salju (Snow Ball Sampling), 6) Sampel
kuota (Quota Samples), 7) Memilih prosedur analisis data, 8) Mengorganisasi
data, 9) Interpretasi dan representasi.
E. Guru Sebagai Peneliti
Sebagai dosen atau guru, yang
juga peneliti, kita melakukan penelitian setiap kita sedang mengajar.
Penelitian ini tidak harus menghentikan proses belajar mengajar. Penelitian
yang dilakukan yaitu dimulai dengan mengidentifikasi fokus masalah,
mengumpulkan data dan fakta, mencarikan landasan teoritis, menganalisis
hasilnya dan memberikan penafsiran atau interpretasi.
1. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas adalah belajar sambil bekerja
(learning by doing). Ada sekelompok orang bekerja sama melakukan identifikasi
sebuah masalah, mencari sesuatu untuk pemecahannya, mengadakan pengamatan agar
usaha tersebut berhasil, jika tidak berhasil coba lagi.
2. Penelitian Sebagai Proses Reflektif
Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh individu untuk
mencari pemecahan masalah dikelas yang dihadapi sehari-hari. Penelitian ini
memfokuskan pada masalah-masalah praktis guna memperoleh pemecahan secepatnya.
3. Proses Atau Langkah Penelitian Tindakan
Kelas
a.
Mengidentifikasi masalah
b.
Mengumpulkan data
c.
Melakukan interpretasi
d.
Melaksanakan tindakan berdasarkan bukti
e.
Menilai hasil
f.
Tahap lanjutan
F. Empat Tahap Penelitian
Empat tahap penelitian, yaitu :
1.
Pengumpulan data : suatu cara yang secara
autentik dilakukan dalam penelitian.
2.
Validitas internal : pada level ini kita
menyadari bahwa adanya hubungan sebab-akibat, secara internal menjadi alasan
untuk membuat keputusan.
3.
Validitas eksternal : yang dilakukan dengan cara
membahas generalisasi terhadap temuan-temuan penelitian
4.
Kesimpulan atau penelitiian teoretis : peneliti
bukan hanya menunjukkan bahwa ada temuan atau hasil penelitian yang dapat
digeneralisasikan terhadap situasi baru, disamping memberikan landasan-landasan
teoretis dan menjelaskan tentang mengapa sesuatu terjadi.